Tidak bisa dipungkiri keawetan suatu bearing juga dipengaruhi oleh proses pelumasan/lubrikasinya. Para ahli mengatakan menggunakan lubrikasi menjadi faktor mengapa 36% kegagalan/kerusakan sistem bearing dapat terjadi. Maka dari itu harus diperhatikan supaya jangan sampai pelumas yang fungsinya meminimalkan dampak gesekan justru malah memperberat kerja dan merusak bearing. Adapun parameter-parameter dalam condition monitoring SKF dari segi lubrikasi yang harus diperhatikan tersebut antara lain :
- Penentuan jenis grease/minyak pelumas
Tiap sistem bearing mempunyai pelumasan yang sesuai. Ada yang cocok dengan pelumas yang kental, ada pula yang sesuai untuk pelumas yang lebih encer. Kecocokan ini disesuaikan dengan beberapa kondisi seperti :
- Kecepatan dari rotasi bearingĀ
- Beban kerja yang harus ditanggung bearing
- Suhu sistem operasiĀ
- Sistem operasi dari produk yang diolah apakah berbasis makanan (food grade) atau tidak
- Alat penginjeksian grease
Bearing yang beroperasi terus menerus otomatis juga akan mengikis lapisan grease di permukaannya. Oleh karena itu perlu adanya otomatisasi untuk menyuplai grease ke dalam bearing. Otomatisasi ini selain membuat mesin tidak perlu dimatikan, penginjeksian dapat dilakukan lebih akurat sehingga meminimalisir grease yang terbuang. Cara kerja yang lebih bersih mengurangi risiko adanya grease yang tertinggal, mengeras, dan mengganggu putaran bearing. Jenis alat injeksi grease otomatis tersebut antara lain :
- Grease guns
- Grease pumps
- Grease meter
- Grease hose reels
- Grease nozzle and nipples
- Grease fitting caps and tags
- Metode penginjeksian grease
Selain masalah alat injeksi, sistem yang menjadi gambaran besar dari setiap alat yang tersusun juga perlu diperhatikan dalam condition monitoring SKF dari bearing. Yang dimaksud sistem di sini adalah bagaimana menginjeksikan pelumas yang metodenya terbagi menjadi L
- Single-point lubrication system
Sebuah pompa suplai menghantarkan pelumas hanya melalui 1 jalur menuju alat pengukur pelumas. Disebut alat pengukur karena di situ bisa dilihat seberapa banyak pelumas yang akan digunakan untuk dimasukkan ke dalam bearing. Setiap alat pengukur yang ada dalam metode ini biasanya hanya akan terhubung menuju 1 titik yang menjadi output dari pelumas.
Sistem tunggal ini memiliki keunggulan sebagai berikut :
- Mudah dipasang dan disesuaikan
- Bisa merangkul semua jenis pelumas
- Mudah dikontrol dan diawasi karena sistemnya sudah terintegrasi
- Bisa dioperasikan pada suhu tinggi
- Multiline centralized lubrication system
Kalau sistem single 1 pompa akan menghantarkan pelumas ke berbagai cabang, sementara pada multiline setiap pelumas memiliki sumber pemompaannya sendiri-sendiri. Di mana pada setiap jalur pemompaan juga terdapat sistem kontrol dan pengawasan yang terpisah 1 sama lain
Kelebihan dari sistem multiline adalah :
- Kuat untuk dioperasikan untuk pemakaian kontinyu jangka panjang
- Bisa menggunakan berbagai jenis pompa dan pelumas
- Bisa dioperasikan untuk menyuplai dalam kecepatan tinggi.
No Responses